Kerajaan Kutai Martapura


PENGANTAR
MENGENAI SETATUS MUARA KAMAN  DARI MASA KE MASA DALAM PEMERINTAHAN  DARI TAHUN 350 M S/D SEKARANG DARI IBUKOTA NEGARA SAMPAI MENJADI IBUKOTA KECAMATAN
DITULIS OLEH A.IANSYAHRECHZA.F (DOC.2008 2 OKT)  BERDASARKAN KAJIAN ILMIAH SERTA DISADUR DARI MAKALAH USAHA-USAHA MENEMUKAN HARIJADI KABUPATEN KUTAI DITULIS  OLEH H.DACLANSJARANI 24 SEPTEMBER 1996.

    Muara Kaman Merupakan Ibukota Negara Kerajaan Quwitaire Maradavur atau Negara Kerajaan Kutai Martapura (Kerajaan Hindu Tertua Di Nusantara) yang lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Kutai Mulawarman : dari tahun 350 M s/d 1605 M. Asal Nama Muara Kaman berasal Dari Nama Ratau Keman berada di Muara Sungai Kaman ( Kata Rantau adalah Tempat Persinggahan dan Keman Adalah Tumbuhan Perudu yang hidup di air) sedangkan Sungainya sekarang disebut Kedang Rantau anak Sungai Mahakam yang berada di Kanan Mudik dalam persi Bugis menyatakan nama Muara Kaman beasal dari kata Tempayan Aman. Dan menurut versi Hindu asal Nama Mahakam adalah Sungai Mahakama yang dianggap suci seperti sungai Gangga dan Irwadi serta Sungai Balaputra di India. Maka kata Mahakama ini mengandung arti dan makna secara Yogini dalam ritual agama Hindu diyakini mengandung keagungan dimana menurut Piolosofi bahwasanya Mahakama adalah Maha adalah (Agung) Kama adalah (Gairah Cinta) maka makna yang terkandung didalamya adalah Gairah Cinta Yang Agung dimana orang-orang yang tinggal disepanjang Mahakam akan merasakan gairah cinta dan ketulusan hati membuahkan janji terpikat rasa terpendam untuk tinggal dan menetap serta membangun daerah yang penuh dengan karisma keagungan didalam pepatah orang kutai mengatakan Sekali Minum Air Mahkam Janji Terpikat Hati Terpendam sejauh apapun di tinggalkan akan teringat dan kembali tinggal ditepi mahakam.(alahu alam bin sawap). Mengenai nama kutai dalam persi  Hindu adalah sebutannya Quwitaire (Kutai) artinya Belantara dan pulau Naladwiva (Kalimantan) artinya Tempat Raja dan Dewa sedangkan Maradavur (Martapura) atau Marta bearti Permata dan Pura (Istana) dan juga diartikan Kuil Pemujaan agama Hindu maka untuk mengungkapkan setatus Muara Kaman dalam pemerinahan dapat digambarkan sebagai berikut:

-      Dari Tahun 350 – 1605 M Muara Kaman merupakan Ibukota Negeri Kerajaan Kutai Martapura. (Kerajaan Kutai Mulawarman) Ibukota Kerajaan Kutai Hindu Tertua di Nusantara.
-      Dari Tahun 1605 – 1910 M Muara Kaman merupakan Ibukota Wilayah Kampung dalam wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
-    Dari Tahun 1900 – 1942 M Muara Kaman merupakan Ibukota Wilayah Onderdistrict Wilayah Keresidenan  Oost - Borneo Kalimantan. Dijaman Penjajah Belanda.
-    Dari Tahun 1942 – 1945 M Muara Kaman merupakan Ibukota Wilayah Son dalam pemerintahan Ken dalam Wilayah Syu dijaman penjajah Jepang.
-    Dari Tahun 1945 – 1950 M Muara Kaman merupakan Ibukota Wilayah Penjawatan dalam Pemerintahan Afdeeling (Recinentie) Keresidenan Kalimantan Timur masa RIS.dalam Wilayah Istimewa Kepatihan Kutai.
-    Dari Tahun 1950 – 1957 M Muara Kaman merupakan Ibukota Wilayah Kecamatan dibawah Kewedanaan dan Keresidenan di Kaltim.
-    Dari Tahun 1957 – 2008 M Muara Kaman Ibukota Kecamatan dalam wilayah Kabupaten di Propinsi Kalimantan Timur Negara Repoblik Indonesia.


Begitulah perjalanan Muara Kaman dalam Kancah Sejarah sejak berabad-abad nan silam menjadikan kota ini mendapat julukan sebagai Kota Bahari.


Masa Kerajaan Kutai Martapura
(Muara Kaman Dari Tahun 350-1605 M)

Kerajaan ini dulunya Bernama Qwitaire Maradapur (Kutai Martapura) didirikan dalam tahun 400 M oleh Maharaja Sri Mulawarman Naladewa Cucu Dari Penghulu Negeri Bakulapura Bernama Kundungga Keturunan Warga Sungga memerintah (350M), Yang Bermenantukan Maharaja Sri Acwawarman  (Wamsekerta) memerintah (375M) Penegak Derajat Pendiri Dinasty dan Kerajaan  ini runtuh dalam Tahun 1605 M.



 
 
 
Menyusuri Sejarah
Kerajaan Kutai Martapura

Menyusuri Sejarah Kemashuran
Maharaja Sri Mulawarman
Naladewa Memang Tidak Gampang


Akan Tetapi dengan Adanya Be-
Berapa hasil Penelitian Di Muara-
Kaman Maka Sejarah Ini Dapat
Kami Uraikan Dengan Beberapa
Buah Data Yang Kami Dapatkan Guna Dijadikan Bahan Kajian Ini.

KAJIAN TENTANG
SEJARAH KERAJAAN KUTAI MARTAPURA

Tentang Prasasti Yupa.

Pembahasan, mengenai penemuan 7 buah prasasti peninggalan Kerajaan Kutai Martapura di Muara Kaman, yang dikatakan sebagai kerajaan tertua di Nusantara dan merupakan Kerajaan Hindu pertama di Indonesia sudah cukup jelas kita ketengahkan dan sewajarnya kita ungkapkan karena telah dibahas dan diteliti secara mendalam. Bagaimana kita ketahui bahwa pada tahun 1870 adanya suatu penelitian di Muara Kaman, karena adanya penemuan-penemuan berupa benda-benda yang menyangkut sejarah Kerajaan Kutai Martapura yang selalu disebut-sebut dengan nama Kerajaan Kutai Mulawarman. Adapun benda-benda yang diketemukan pada tahun 1870, tersebut antara lain : 4 buah tugu (Batu Prasasti yang disebut Yupa), dua Buah Lencana Kerajaan yang terbuat dari Emas dan Patung Kura-Kura Emas yang disimpan oleh seorang keturunan Raja-Raja di Muara Kaman,  menurut berita pada tanggal, 3 Juni 1879, K.F. Holle yang tertarik dengan penemuan Perasasti Yupa tersebut melaksanakan pertemuan di Batavia (Jakarta Sekarang) guna meneliti lebih jelas tentang perasasti yupa yang ditemukan di Muara Kaman tersebut.
Pada Tanggal, 13 September 1880, Kren telah pula mengadakan pertemuan di Royal Academy Of Sciences di Amesterdam Belanda, dalam pesentasinya Kren berpendapat bahwa Yupa adalah sebuah perasati pendirian sebuah Negara yang berbentuk kerajaan, maka oleh J.Pn.Vogel transkripsi yupa diteliti secara seksama yang dibantu oleh F.D.K Bosch, dan beberapa epigraf dari India Selatan yakni Fleet, Hultzsch, serta Vankayya. Hasilnya belum cukup memuaskan. Sehingga pada tahun 1939, diadakan peneltian di Muara Kaman dan menemukan 3 Buah Prasasti Raja Mulawarman yang disebutkan berasal dari abat ke-IV, karemana meliat tulisan yang digunakan pada tugu batu tersebut adalah huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sangsekerta Kuno dari India Selatan.

Guna memperjelas tentang pengkajian prasasti yupa pada tahun 1952, diadakan perbaikan dalam pembacaan dan penerjemahanya oleh Raden Mas Ng. Poerbatjaraka yang mengatakan bahwa tulisan-tulisan tersebut menggambarkan beberapa hal tentang Kurban dalam sebuah acara kenegaraan dan kurban-kurban yang bersangkutan dengan acara ritual agama Hindu, Menurut seorang pakar sejarah bernama Ny.Soeleman mengatakan bahwa didalam batu prasasti yupa ada menyebutkan kata Vavrakecvara yang diartikan lapangan luas tempat upacara kurban maka dalam pengkajian tersebut (Rajah Cri Mala Varmanah Danam Puyatane Ksetrei Yadattam Varakecvare) yang dikatakan Bahwa Sang Raja Sri Mulawarman yang amat mulia dan terkemuka telah mengadakan kurban bertempat didalam Varakecvare, (lapangan luas) tempat upacara sedekah yang disebut Upacara Bahuswarnakam yaitu kurban hadiah Sapi dan Emas.  Tulisan prasasti yupa yang kami kemukakan disini 2 buah dibahas dalam bahasa sansekerta 5 buah dibahas dalam bahasa Inggris, sebagai berikut :

Tulisan Pertama :
……cri mantah cri narendraasya mahat manah putro cvabharmo vikhya tan vancakarta yathancuman tasya putro mahat manah trayas-trayas ivagnayah tssan trayanam pravarah tapa bola danavitah cri mala varmanah rajendro yastava bahusvan akam yajnasya jupoyam dwijen drais sampra kalpita………….
Diartikan :
Sang Raja Kudungga yang mempunyai putra wamsakarta, melahirkan tiga putra seperti api sinarnya dan menjadi raja-raja berkuasa diwilayahnya dan yang paling terkenal adalah Maharaja Sri Mulawarman Nala Dewa yang mengadakan kurban besar dan memberi sedekah emas kepada para berahmana yang datang ketempat itu, sehingga dia diyatakan kuat dalam berkuasa.


Tulisan Kedua :
…… cri manto nrpa much yasa rajah cri mula varmanah danam puyatane ksetrei yadattam varakecevare dvi jatibhyo geni kalpebhyah vuncater gg osahestii kam tasya punyasya yupoyam kerto vidrair ihagataih………..
Diartikan :
Sang Raja Sri Mulawarman raja yang mulia dan terkemuka telah memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepara Berahmana sedekah itu ditempatkan dalam varakecvare sebagai peringatan atas kebaikan sang raja Sri Mulawarman dibuatlah tugu tiang pemujaan.

Tulisan Ketiga :
The illustrious monarch Mulawarman, having conquered (other) Kings iu the battlefield, made them his tributaries, as did kings Yudhisthira. At waprwkecwara he donmet forty thousand.....he again donated thirty thousand. The pious king once again (ferforomed ?) Jivandana of different kinds and illumination in his own town……by the pious one. This Yupa has been ereeted by the Berahmanas who have come here (from) different (parts).
Diartikan:
Sang Raja Mulawarman menaklukan raja-raja di medan perang, mereka harus membayar upeti sebagai mana yang dilakukan oleh raja Yudhisthira di waprwkecwara, ia mendarmakan empat puluh ribu……kemudian tigapuluh ribu. Mulawarman seorang raja saleh meyelengarakan Jiwandana yang berbeda-beda dan penerangan dikotanya……oleh seorang yang alim. Yupa sudah didirikan oleh Berahmana-Berahmana yang datang kesini dari berbagai daerah.

Tulisan Keempat :
Hail to the mighty king, the illustrious Mulawarman of exalted rank, whouse gigts have been recorded at this holy spot after he, the most excellent king, has betowed on Brahmanas the gifts of water, ghee, tawny cows and sesame seeds as well as eleven bulls.
Diartikan :
Menyambut raja yang kuat, Mulawarman seorang raja agung dan termashur telah mendarmakan peristiwa ini telah dicatat ditempat yang suci. Mulawarman telah memberikan kepada Berahmana-berahmana hadiah air, miyak, sapi yang berwarna kekuning-kuningan dan biji wijen dan juga sebelas ekor sapi jantan.

Tulisan Kelima :
As Bhageratha was brn on king segara
………Mulawarman………
Diartikan :
Karena Bhageratha dilahirkan oleh Raja Segara…….Mulawarman……(tulisan pada prasasti ini banyak yang rusak dan tidak terbaca.

Tulisan Keenam :
Let the foremost amongst the priest and whatsoever other pions men hear of the meritorious deed of Mulawarman, the king of illustrious and resplendent fame of his greaft of cottle, his gift of a wonder trce, his of land. For this multitudes of pious deeds this sacrificial post has been set up by priest.
Diartikan :
Dengarkanlah oleh kaum sekalian. Berahmana yang terkemuka dan sekalian orang baik lain-lainnya, tentang kebaikan budi sang Mulawarman, raja besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi segala keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan). Berhubung dengan semua kebaikan itulah tugu ini didirikan oleh para berahmana (buat peringatan).

Tulisan Ketujuh :
The illustrios king Mulawarman gave away in charity a heap of sesame seeds together with a multitude this yupa has heen engraved upon of those two.
Diartikan :
Tugu ini ditulis buat (peringatan) dua perkara yang telah disedekahkan oleh sang raja Mulawarman, yakni gunung miyak (kental) dengan lampu serta malai bunga.

Tentang Kerajaan Hindu Pertama di Indonesia. 
Kerajaan Kutai Martapura adalah kerajaan Hindu pertama di Indonesia, bagaimana dikatakan bahwa agama Hindu telah menyebar dari abad ke-II dan III tahun masehi dibawa oleh penganut agama itu sendiri, maka tidak pernah agama itu dibawa dalam penyebaran dengan suatu peperangan dalam artian agama itu dibawa dengan jalan damai melalui penganutnya yang rata-rata sebagai saudagar, pedagang dan lain sebagainya mereka menetap didaerah-daerah wilayah Indonesia dan terjadilah akultulasi pembauran kebudayaan dan kepercayaan,

Corak Hindu di Indonesia dimulainya dengan munculnya kerajaan Kutai Martapura, Menurut seorang pujangga dari India bernama Walmaliki dalam sebuah kidungnya bernama Ramayana, dia menggambarkan negeri yang kaya menghasilkan logam, serta tumbuh-tumbuhan serta menjadikan daerah itu menjadi perhatian bangsa Hindu (India), Yunani dan Tiongkok dan mulailah adanya suatu gejala politik berupa pendirian kampung-kampung kemudian menjadi hiasan tujuh Negara di Nusa Emas dan Perak, maksud dari itu dapat diartikan Kerajaan Kutai Martapura di (Kalimantan), Kerajaan Kendari dan Tulang Bawang (Sumatra), Kerajaan Taruma Negara dan Kaling (Jawa). Kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang bercorak Hindu, dan memiliki tanah yang subur dan tambang-tambang emas membuat daerah ini semakin terkenal, sejak awal abad ke II Masehi.

Pada masa petalihan masyarakat kepulauan Indonesia, mendapat corak yang luar biasa karena telah berlangsungnya pertemuan dua peradaban yang maju yakni corak budaya Hindu dan Budha dengan corak budaya asli yang dimiliki bangsa Indonesia yang berpusat pada tenaga tuah dan kesaktian.

Mengenai penebaran budaya asli  Indonesia menurut seorang bernama Van Helne Geldern sejak 4050 tahun yang lalu, yang meninggalkan sipat-sipat pelaut dan cara bertani serta berbahasa dan kebudayaan lainya itu berasal dari hulu sungai Hoang-Ho dan Jang Tse serta sungai Kiang dan Mekhong (Cina) sedangkan pengaruh dari Sungai Berahmana Putra, dan sungai Irwadi (India) semula berasal dari Semenanjung (Malaysia), menuju Kalimantan, dan ke-Filipina, kepulauan Formosa, Jepang, pulau Sumatra dan Jawa serta Irian. Kepulauan Nusantara pada zaman itu disebut orang Yunani dengan nama La Badlon sedangkan orang Arab menyebutnya Sajabidja.

Bagai mana agama Hindu muncul yang menjadi agama kepercayaan masyarakat dalam kerajaan Kutai Martapura di Kalimantan,  Dengan pemikiran serta didasari dari pengkajian fiolosopis bahwa didalam yupa jelas telah menguraikan beberapa hal tentang kurban-kurban yang terkait dengan Agama Hindu yang dianut oleh Raja Mulawarman. Adapun upacara kenegaraaan Kerajaan Kutai Martapura seperti kurban Agatsya (Upacara pendirian dinasty), menjelaskan tentang keturunan, kurban Bahuswarnakam (Upacara pemberian hadiah harta berupa Emas), kurban Jivandana (Upacara hadiah jiwa berupa binatang Sapi), kurban Waprakeswaea (Upacara pembangunan tempat pemujaan berupa bangunan kuil atau candi), kurban Kalpa (Kalpataru) (Upacara penyerahan watas tanah serta penanaman pohon kehidupan), dimana dikatakan sang raja meanugerahkan miyak yang berasal dari pohon tengkawang dan biji wijen serta bunga melambangkan kerajaan yang diperintahya memiliki kekayaan berlimpah serta memiliki wilayah-wilayah yang dipimpin oleh para kepala negeri, kurban Bhagrtha (Upacara kemakmuran) dimana telah dinyalakanya lampu sebagai sulu penerang kehidupan rakyat yang dalam lindungan raja yang arib bijaksana telah melimpahkan harta bagi kepentingan rakyat yang diperintahnya, karena raja memiliki wilayah taklukan dan kekuasaan besar kurban tersebut dilaksanakan dan dihadiri oleh para Berahmana dari berbagai negeri seperti Berahmana dari Kerajaan Amarapati, Kerajaan Kalingga, Kerajaan Magadha, Kerajaan Sri Langka, Kerajaan Amatadipura, dan Kerajaan Campa hal ini didukung dari keterangan bahwa Kerajaan Kutai Martapura adalah sebagai kerajaan yang memiliki tambang Emas yang di ekplotasi untuk diperdagangkan melalui pedagang dari India yang menjadi pemasok emas ke Negara Yunani, Persia, Mesir, dan Eropa, emas tersebut didapat dari beberapa kepulauan seperti Naladwiva, Swarnadwipa, Yawadwipa, dan Papua, halnya orang-orang dari Campa (Kamboja) khusus didatangkan sebagai tenaga pencari emas (pekerja tambang) hal ini dibuktikan dengan adanya orang Dayak Tunjung adalah sisa-sisa orang Campa yang mendiami dataran tanah tunjung didaerah Pinang Sendawar (Melak) di Kalimantan Timur.

Mengenai tambang emas, didalam Ramayana diceritakan bahwa ……Yatnavanto yavadvipam saptarajyopacobhitam, suvarnarupyakadvipam suvarnakaramanditam, yavadvipam artikramya ciciromama partvatahdivam aprcati crngena devadanavasevitah…… artinya Selidikilah benar-benar kepulauan yang dihiasi tujuh kerajaan nusa emas dan perak dengan banyaknya bertebaran tambang-tambang emas (maksudnya Kepulauan Indonesia yang kaya akan emas).

Cerita ini terkait pada perintah Dewa Rama kepada beruk putih bernama Hanoman yang diberi tugas mencari Dewi Sita pada waktu diculik oleh Rahwana…etah apa cerita ini pula dikaitkan dengan Lencana Kerajaan Kutai Martapura yang bernama Uncal atau Ucele yang menurut berita dari duta besar hanya ada dua buah yang satunya masih ada di Sri Langka, bahwa benda tersebut adalah milik Dewa Rama dan Sinta sebagai penangkal sumpah Dewa yang menjelma sebagai binatang rusa yang dipanah oleh Dewa Rama didalam hutan dan mengutuknya, oleh sang Batara Guru, Dewa Rama dianugerahi jimat penangkal bala, yang kemudian diketahui jimat itu disebut Uncele.

Dimana kita ketahui bahwa kebudayaan Hindu dan Budha bermula dari bangsa Arya, yang berasal dari ras Indo-Jerman yang bermigerasi pada sekitar tahun 1500 SM, masuk ke India melalui celah Kaybar, sehingga mendesak bangsa Dravida serta menguasai daerah lembah sungai Indus dan sungai Gangga dan menjadikan pembauran kedua ras bangsa tersebut.
Silsilah Raja Kutai Martapura
Memerintah dari Tahun 350-1605 di Muara Kaman
KUMPULAN CATATAN A.IANSYAHRECHZA.F DALAM BUKU MEMBURU SEJARAH KUTAI 1996.

1.     MAHARAJA SRI KUNDUNGGA ALIAS CRI GEDONGGA                                                             350-375
2.     MAHARAJA SRI ACWAWARMAN ALIAS WAMSEKERTA                                                            375-400
3.     MAHARAJA SRI MULAWARMAN NALADEWA ALIAS WAMSERAGEN                                       400-446
4.     MAHARAJA SRI WANGSA WARMAN                                                                                            446-495
5.     MAHARAJA MAHA WIJAYA WARMAN                                                                                          495-543
6.     MAHARAJA GAJA YANA WARMAN                                                                                               543-590
7.     MAHARAJA WIJAYA TUNGGA WARAMAN                                                                                   590-637
8.     MAHARAJA JAYA TUNGGA NAGAWARMAN                                                                               637-686
9.     MAHARAJA NALA SINGAWARMAN                                                                                              686-736
10.   MAHARAJA NALA PERANA TUNGGA WARMANDEWA                                                              736-783
11.   MAHARAJA GADINGGA WARMANDEWA                                                                                     783-832
12.   MAHARAJA INDRA WARMANDEWA                                                                                            832-879
13.   MAHARAJA SINGA WIRAMA WARMANDEWA                                                                             879-926
14.   MAHARAJA SINGA WARGALA WARMANDEWA                                                                          926-972
15.   MAHARAJA CENDERA WARMANDEWA                                                                                      972-1020
16.   MAHARAJA PRABU MULA TUNGGALDEWA                                                                               1020-1069
17.   MAHARAJA NALA INDRADEWA                                                                                                   1069-1117
18.   MAHARATU MAYANG MULAWARNI  ALIAS PUTRI AJI PIDARA PUTIH                                    1117-1166
19.   MAHARAJA INDRA MULIA TUNGGA WARMANDEWA                                                                1166-1214
20.   MAHARAJA SRI LANGGKADEWA                                                                                 1214-1265
21.   MAHARAJA GUNA PERANA TUNGGA                                                                                         1265-1325
22.   MAHARAJA NALA DUTA  (DEWAN RAJA PERWALIAN)                                                             1325-1337
23.   MAHARAJA PUAN RENIQ GELAR WIJAYA WARMAN                                                                 1337-1373
24.   MAHARAJA INDRA MULIA                                                                                                            1373-1407
25.   MAHARAJA SRI AJIDEWA                                                                                                             1407-1425
26.   MAHARAJA  MULIA PUTRA                                                                                                          1425-1453
27.   MAHARAJA NALA PRADITHA                                                                                                       1453-1509
28    MAHARAJA INDRA PARUTHA                                                                                                      1509-1534
29.   MAHARAJA DERMA SETIYA                                                                                                         1534-1605

Tentang Nama.

Ulasan tentang sejarah nama Kerajaan Kutai Martapura dari asal mula pernamaan yang kita jadikan bahan pengkajian ilmiah yang kita kaitkan dengan cerita mistis batin keberadaan Kerajaan Kutai Martapura, didalam kitab Mahabarata dan Ramayana, dijumpai nama pulau Kalimantan disebut Naladwipa dan daerahnya bernama Qwitaire dan kerajaanya bernama Maradavure.

Bagaimanapun mengenai nama-nama tersebut dalam mistis batin Kerajaan Kutai Martapura, dapat kita ambil dari sebuah bahasa, memang dan besawai serta bedondang, yang merupakan pengantar bahasa hubungan antara alam nyata dan alam gaib. Didalam sebuah memang dijumpainya kata Maruat Wanua Maradapur (Membuat Kota Martapura) Kalimantan (Indonesia) dan Gaganesware cri Cala Campare Nagari Perak Gemilang Kaca dapat diartikan bahwa bahwa Raja-raja tersebut datang dari (Cricala) India yang bagaikan burung raja wali (Garuda) mengarungi cakrawala dan membangun Negeri Perak di Malaya (Malaysia), Serta Negeri (Gemilang Kaca) Campa (Kamboja).

Asal nama pulau Kalimantan di kaji dalam beberapa hal, mengenai sebutan Kalimantan berarti, (Mantan Sungai) sekarang ada tiga sungai yang dikenal dipulau ini yaitu Sungai Mahakam (Kaltim), Sungai Barito (Kalsel) dan Sungai Kapuas (Kalteng) tidak heran di pulau Kalimantan membentang ribuan anak sungai yang semuanya memiliki nama namun mari kita kembali kepada asal nama pulau Kalimantan itu sendiri dikatakan bahwa sebutan orang Hindu menamakan pulau ini Naladwiva, orang Belanda menyebutnya Borneo pastilah ada hal yang menyangkut nama-nama tersebut yang akhirnya di sebut Kalimantan.

Mengenai nama Qwitaire bearti hutan belantara, asal nama Kutai juga mengalami beberapa kali perubahan misalnya orang Cina menyebutnya Kho-Thay bearti Bandar Besar (Kota Besar), penyebutan ini sejaman pemerintahan Maharaja Nala Indra Dewa yang berperang dengan pangeran Cina dalam tahun 1117 M, sedangkan pada waktu Raja Majapahit menbangun pangkalan militer di Muara Sungai Mahakam daerah tersebut disebut Tanjung Kute dikepalai oleh seorang Batara bernama Raden Koesuma adik tiri Raden Widjaya yang kemudian dikenal dengan nama Aji Batara Agung Dewa Sakti yang membangun Kerajaan Kutai Kartanegara.

Mengenai Nama Pulau Kalimantan Banyak Mendapat, Tafsiran sebagai Berikut :

-      Wanua Pura, diartikan Dalam Logat Lain Borneo adalah Barune.
-      Bakulapura, diartikan Pulau Yang Banyak Memiliki Tanjung di tapsikan dalam Nama Kerajaan Tanjungpura.
-      Tanjung Negara Sebutan Majapahit Kepada Pulau Kalimantan dalam Negarakretagama yang mencakupi Kepulauan Sulu di Filipina.
-      Hujung Tanah sebutan Pulau Kalimantan  dalam Hikayat Banjar dan Hikayat Raja Pasai di Sumatra.
-      Nusa Kencana sebutan Pulau Kalimantan dalam Ramalan Prabu Jayabaya pada akhir Majapahit akan Menguasai Tanah Jawa Oleh Yakni Bangsa Jepang yang dating Dari arah Nusa Kencana.
-      Jaba Daje artinya Jawa Diutara dari Pulau Madura ini merupakan Sebutan Suku Madura atas Pulau Kalimantan.
-      Kalimantan berasal dari dua kosa kata Kali – Mantan jika menurut dalam logat Bahasa Indonesia adalah (Mantan berati Bekas dan Kali berate Sungai) bagai Manapun pulau ini di Dalam Negara Indonesia disebut Pulau Kalimantan.

SILSILAH KETURUNAN RAJA KUTAI MARTAPURA DI MUARA KAMAN DIMASA TAHUN 1605 INDONESIA MERDEKA DI TAHUN 1945.
YANG DISALIN DARI BEBERAPA MAKALAH : PANEL DISCUSSION SEJARAH KUTAI TAHUN 1972. DAN PENYESUAIAN SUMBER DATA  DARI BUKU YANG MEMUAT SEJARAH KUTAI DAN WAWANCARA DENGAN PARA TOKOH ADAT DI MUARA KAMAN.

MAHARAJA SINGA WARGALAWARMAN Raja Kutai Martapura ke 14 mempunyai Putra antaranya : 1. MAHARAJA CENDRA WARMAN DEWA menjadi Raja ke 15 di Kutai Martapura (Muara Kaman), 2.   MAHARAJA DIRAJA JAYAWARMAN menjadi Raja Sriwidjaya Siguntang Mahameru (Sumatra)

MAHARAJA PRABU MULA TUNGGAL DEWA Raja Kutai Martapura (Muara Kaman) ke 16 mempunyai anak antara lain: 1. MAHARAJA NALA INDRA DEWA Raja Kutai Martapura (Muara Kaman) ke17 melahirkan PUTRI AJI BIDARA PUTIH yang Menjadi Ratu ke 18 di Kutai Martapura dengan gelar MAHASURI MAYANG MULAWARNI yang berperang dengan Pangeran dari Cina. 2. MAHAPUTRI NILA PERKASETIAWATI DEWI kawin dengan PRABU WISNU DEWATA MURTI gelar HING GILING WESI  Raja Pajajaran di Pakwan (Jawa Barat) dalam tahun 1030.

PUTRI AJI PIDARA PUTIH yang Menjadi Ratu ke 18 di Kutai Martapura dengan gelar MAHARATU MAYANG MULAWARNI yang berperang dengan Pangeran dari Cina, adapun putranya MAHARAJA INDRA MULIA TUNGGAWARMAN DEWA yang Menjadi Rata ke 19 di Kutai Martapura. Yang berputra kan MAHARAJA SRI LANGKA DEWA menjadi Raja Kutai Martapura Dan Saudaranya PANJI SENGIYANG  memperisteri PUTRI SURAK (Indu Anjat di Perian) dan membangun Lamin di Juno daerah Batang Lunang serta menjadi Adipati Wilayah di Keham Dalam dan mempunyai Putra bernama SERANDING DIPATI I yang memperisteri PUAN METAM putri Raja Melayu yang bersaudara dengan Petinggi Hulu Dusun BABU JALUMA, dan melahirkan 2 orang anak : 1. AJI SERANDING DIPATI II menjadi Adipati di Indu Anjat melahirkan SINGA JAYA I.(Turunanya Liat Silsilah Adipati Lamin Juno Indu Anjat Perian. 2. AJI PUTRI KARANG MELENU di Peristeri RADEN KUSUMA saudara tiri RADEN WIDJAYA gelar KARTARAJASA JAYA WARDANA Raja dari Kerajaan Majapahit sedangkan RADEN KUSUMA  anak LEMBUNTAL putra MAHISA CEMPAKA gelar NARA SINHAMURTI putra MAHISA WONGA TELONG yang adalah anak hasil perkawinan KEN AROK dan KEN DEDES, yang diangkat Batara (Pimpinan Pangkalan Militer di Tanjung Kute) dan oleh karna itu RADEN KUSUMA diberi gelar AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI diangkat menjadi Adipati Wilayah Majapahit dengan jabatan Mangkubumi menguasai wilayah Hulu Dusun,Jahitan Layar dan Tepian Batu. Turunanya Liat dalam Silsilah Raja Kutai Kartanegara.
MAHARAJA GUNA PERANA TUNGGA Raja Kutai Martapura ke 21 mempunyai anak antara lain : 1. TAN RENIQ gelar MAHARAJA WIDJAYA WARMAN menjadi Raja ke-23 di Kerajaan Kutai Martapura di Muara Kaman. 2. MAHAPUTRI INDRA PERWATI DEWI gelar MAHASURI PADUKA SURI alias PUTRI BENGALON diperisteri Adipati Wilayah Kutai Kartanegara bernama AJI BATARA AGUNG PADUKA NIRA.

Adapun MAHARAJA NALA PRADITHA melahirkan MAHARAJA INDRA PARUTHA yang berputrakan antara lain: 1. MAHARAJA DERMASETIYA. 2. MAHARAJA SETIYA GUNA. 3. SETIYA GUNA Menjadi Raja Kutai Martapura Muara Kaman terakhir 4. PANJI WENING PATI yang memperisteri  PUTRI CINDURMATA anak Raja Galuh (Jawa). Didalam sejarahnya pemerintahan ini disebut pemerintahan 3 Raja sekalinobat karena yang berperang dengan Kerajaan Kutai Kartanegara maka didalam pemerintahan di Kerajaan Kutai Martapura Dibantu Oleh MAHARAJA SETIYA YUDA dan MAHARAJA SETIYA GUNA serta orang besarnya terdiri dari :
1.   PERDANA MENTERI UJUNG NALI.
2.   PANGLIMA MENTERI SRI TAMA.
3.   MAHAMENTERI PUAN AJANG (Orang dari Negeri Serajang).
4.   MENTERI NGABEHI CACU.
5.   MANGKUBUMI KI NARANG BAYA.

Setelah Kerajaan Kutai Martapura ditaklukan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara, maka wilayahnya menjadi Negari (Keadipatian) pimpinanya di sebut kepala negeri setingkat Mangkubumi adapun yang sempat memerintah menjadi Kepala Negeri di Muara Kaman dari Tahun 1605-1900. diantaranya :

NALA PERANA, menjadi kepala negeri (Adipati Muara Kaman) adalah Putra Mahkota Kerajaan Kutai Martapura anak dari MAHARAJA DERMA SETIYA yang meninggal saat berperang dengan AJI KIJI PATI JAYA PERANA dari Kerajaan Kutai Kartanegra atas bantuan SINGA LENGGAWA (Adipati Indu Anjat) dan seorang Arab bernama SYID MUHAMMAD SULEMAN yang memperisteri anak bangsawan yang berdiam di Sabintulung bernama PUTRI NIRADIAH atas batuan tuan dari Arab ini beliau di Islamkan dan memperisteri seorang saudara dari SAYID MUHAMMAD SULEMAN bernama PUTRI SERIFAH KENCANA yamg melahirkan NALA SINGA (tinggal di Muara Kaman) dan adiknya PATEH RENEQ (tinggal di ketebang siguntung pedalaman Sabintulung) dan NALA SINGGA, menjadi Adipati di Muara Kaman, melahirkan SINGA LENGGAWA yang menjadi Adipati di Indu Anjat kawin dengan DINGIN cucu JENTUI gelar RADEN TUMENGGUNG (Adipati Indu Anjat Perian) yang melahirkan PASANG mertua dari NALA SINGA juga melahirkan SINGA YUDA.
SINGA YUDA, menjadi Adipati di Muara Kaman, melahirkan anak antaranya : 1. MARGA gelar MAHARAJA  MARGA NATA KUSUMA diangkat menjadi Adipati di Muara Gelumbang (Muara Bengkal) yang melahirkan PUAN PANJANG alias (TUAN PANJANG) yang melahirkan DAYANG SUNGKA isteri SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS. 2. NALA MARTA diangkat menjadi (Adipati di Muara Kaman) melahirkan anak diantaranya : 1. NALA MAYANG melahirkan anak antara bernama NALA PERANA berputrakan PENDAIK yang melahirkan H. MUSTAFA yang melahirkan DAYANG PURNAMA yang diambil isteri oleh SULTAN AJI MUHAMMAD SULEMAN setelah menjadi Permaisuri ke 4 DAYANG PURNAMA ber gelar RATU PURNAMA. 2. LINGKA gelar NALA PATI menjadi Adipati di Muara Kaman. 3. SINGA MUDA menjadi Kepala Kampung di Sabintulung dan keturunanya tinggal menetap disana. 4. WANGSA MUDA menjadi Kepala Kampong di Menamang dan keturunanya menetap disana. Sedangkan LINGKA gelar NALA PATI menjadi Adipati di Muara Kaman,  melahirkan DANDA gelar NALA GUNA menjadi Adipati di Muara Kaman dan melahirkan MAJA gelar NALA RAJA TUHA menjadi Adipati di Muara Kaman, melahirkan SALONG gelar NALA MAYANG, menjadi Adipati di Muara Kaman yang terakhir pada taun 1900, dan bersaudara dengan TAPA.

Silsilah Keturunan Raja
Kerajaan Kutai Martapura Di Muara Kaman

Diera Tahun 1900 Wilayah Muara Kaman Telah Menjadi Distric Hoofd Dalam Wilayah Penjajah Belanda Sedangkan Kepala Wilayahnya Diangkat Dari Kerabat Raja-Raja Dari Kutai Kartanegara Sedangkan Para Kerabat Kerajaan Kutai Di Muara Kaman Hanya Menjadi Kepala Kampung Catatan Keluarga

MAJA GELAR NALA RAJA TUHA bin DANDA gelar NALA GUNA melahirkan : 1. SALONG gelar NALA MAYANG,  2.TAPA, 3. TIRA,              4. SETA, 5. SALAR, 6.DITA, 7. DIRA.

SALONG gelar NALA MAYANG bin MAJA gelar NALA RAJA TUHA melahirkan anak 3 orang :   1. BENDUL gelar JAYA KERAMA. (Belum diketahui Keturunanya), 2. KERINCING. 3. SELAT, 4. NAI (Belum diketahui Keturunanya).

TAPA bin MAJA gelar  NALA RAJA TUHA melahirkan : 1. MOYAH.             2. BUNGGEK. 3. BIYAH alias MANG. 4. ALI.

TIRA bin MAJA gelar  NALA RAJA TUHA melahirkan : 1. KAMEW.             2. SEMAR. 3. PINDOK.

SETA bin MAJA gelar  NALA RAJA TUHA melahirkan : 1. KADER.            2. TIDOK. 3. NYOMBET. 4. AMSA.

DITA bin MAJA gelar  NALA RAJA TUHA melahirkan : UWON. Tidak Ada Saudaranya anak Tunggal.

SALAR bin MAJA gelar NALA RAJA TUHA melahirkan : 1. IPIL.                 2. MAMAT. 3. YEW 4. KEPANG.

DIRA bin MAJA gelar NALA RAJA TUHA melahirkan : 1. PANGERAN PERDAH. 2.KOMPAL. 3. LAGOK.

KERINCING bin SALONG gelar NALA MAYANG beristeri TIDOK bin SETA melahirkan : 1. UGENG. 2.SAID. 3. MAS alias SUMIK. 4. ENGKEH,           5. LAMAH, 6. JAMAL.

UGENG  bin KERINCING Melahirkan : 1. DULAH bebini GILET. 2. MIAH belaki GEBOK. 3. SALUS bebini SUNOT. 4. KABIK bebini NYONYAH.

SAID bin KERINCING bebini TIJAH alias KOKOH melahirkan : 1. GARIT bebini MUNAH, 2. RA’AH  belaki IJAB (Banjar), 3. NYONYAH belaki KABIK bin UGENG, 4. KUNYAK belaki UTAL (Tenggarong), 5. MANSUR bebini SEMI binti RAKA’AT, 6. DA’UT bebini NOR GABAM tidak ada turunan, 7. JUM alias GO bebini ENAH alias TUGING, 8. SULEMAN bebini NENG binti NUDIN, 9. DERON Bebini 2 orang 1. SENAH. 2.IDAR.

MAS alias SUMIK bin KERINCING bebini BIDAH alias ENDOK melahirkan : 1. ALIAH alias TIBUK. belaki GEDON. 2. DUDUI belaki JAMUK. 3. JAPAR bebini JERAH. 4. ASMAEL bebini CEMOT. 5. SIDIK (bujang). 6. DRAHMAN (bujang). 7. ARPAN bebini SIAM. 8. ASON.

IPIL bin SALAR Bebini MOYAH Binti TAPA Melahirkan : 1. TUYAH.        2. SAMSIAH. 3. JUMAT. 4. MASNAH. 5. NDURI.

ALI bin TAPA bebini LUPUS UNGKING (Dayak Modang) Melahirkan :     1. SAIDI alias KO’OI. 2, SOOT. 3. UMON. 4. KIKIK alias NUDIN.             5. CEMOK. 6. UKUK. 7. UNYUT. 8. MANTAN.

UWON bin DITA bin MAJA gelar  NALA RAJA TUHA bebini EMEU binti TIRA melahirkan : KIYAH.

EMEU binti TIRA Belaki SELAT bin SALONG melahirkan: 1. RAKA’AT. 2.RAHMAT alias NYUNYUNG 3. ALIP alias BILAL. 3. BIDAH alias ENDOK.


RAKA’AT bin SELAT bebini TUYAH melahirkan : 1. H. ASMA bebini JERA’AH. 2. BADAR bebini SURI. 3. SEMI belaki MASUR bin SAID dan bersuami kan SAHA. 4. GEDON bebini ALIAH alias TIBUK. 5.RABAINAH. 6. JEMARI. 7. CE’EW bebini AJI MURNI binti AJI ASAN, 8. SAPUTRI, 9.MISRA bebini MASURA bin TARIP. 10. DILONG bebini AJI NORIA binti AJI ASAN

Catatan Khusus : RAHMAT alias NYUNYUNG bin SELAT melahirkan : 1. SAIDI. 2.TENGAU bebini MIDAH binti JAPAR (Menamang). 3. TERAH belaki SAMSU (Senambah). 4. MA belaki HENDRI (Jawa). 5. ARSINAH alias NOT. 6. ABDUL bebini BIYAH.

Silsilah keturunan raja kutai martapura di muara kaman bernama kerincing bin salong gelar nala mayang beristeri tidok bin seta melahirkan jamal dan menurunkan A.Iansyahrechza.F gelar Maharaja Srinala Praditha Wangsawarman dan menurunkan Rahmadi.S.Pd gelar Pangeran Sri Nala Wangsa Dipura (mangkubumi kerajaan kutai mulawarman) Raja pemangku adat kerajaan kutai mulawarman pertama tahun 2001 Catatan keluarga sebagai berikut :

  1. JAMAL melahirkan DEDONG diperisteri Oleh BONE bin SAMPO sepupu sekali dengan RONGGE gelar SUTA KANAN di Kota Bangun,
  2. DEDONG diperisteri Oleh BONE bin SAMPO melahirkan anak antara lain : 1. HAJAH ROHANI. BOMBAY  2. USMAN. 3. BAKRI. 4. BORHAN.B. 5. MASKOER. 6. ANUAR.B. 7. IFAH. 8.MASFAH. 9.IDARIANSYAH PIDOY. 10. ABDUL HAMID.
  3. HAJAH ROHANI BOMBAY gelar MAHAPUTRI SRI NILA MARTA DEWI bersuamikan AMER melahirkan : 1. AHMID. 2. JAMLI. 3. ALIANSYAH. 4. HANAFI. 5. SABRAN. 6. RUSDIANA. 7. ASWAR BUENG.
  4. USMAN beristeri JUYAH dan TIMAH melahirkan : 1. RUSTINI. 2. MOHDAR. 3. NYOK. 4. JAINAL. 5. IRIANI.
  5. BAKRI TODAK beristeri DIOK (Tuana Tuha) melahirkan : 1. KARTINI, 2. SURYADI. 3. ARTINAH. 4. SAPRI gelar PANGERAN SRINALA WANGSA INDRA. 5. RUSNIAH. 6. RATNAWATI gelar MAHAPUTRI MAYANG NILA DEWI. 7.ENDANG, 8. SANIAH.
  6. BORHAN IBOR gelar PANGERAN SRINALA NATA KUSUMA beristerikan BADARIAH gelar MAHAPUTRI SRINILA PURNA DEWI melahirkan : 1. SAIDI. 2. SAHRUNI. 3. HADRI. 4. ASTUTY. 5. RAHMADI gelar PANGERAN SRINALA MANGKU NEGARA. 6. MULYADI gelar NI RADEN NALA KUSUMA NEGARA.
  1. MASKOER gelar PANGERAN SRINALA PRABU WANGSA WARMAN beristerikan RAKNI gelar MAHASURI  SRINILA DEWI GARI melahirkan :  1. SADELI gelar PANGERAN SRINALA WANGSARAGEN. 2. FATHUL gelar PANGERAN SRINALA WANGSAYUDA. 3. INDAR NUR AINI gelar MAHAPUTRI SRINILA KUMALA DEWI. 4. AZIS meninggal. 5. MURAINI gelar PANGERAN SRINALA WANGSA WARMAN. 6. MIRNIWATI gelar MAHAPUTRI SRINILA RATU KUMALA. 7. A.IANSYAHRECHZA.F. gelar MAHARAJA SRINALA PRADITHA WANGSAWARMAN. 8. ILIANSYAH gelar PANGERAN SRINALA WANGSAPERDANA.
  2. ANUAR B. gelar PANGERAN SRINALA WANGSAPATI beristerikan MALA melahirkan : 1. MIRNA. 2. USMAN. 3.AGUS. 4. PILIK.
  3. IPAH gelar PUTRI NILA WATI bersuamikan DARHAM berputrakan : 1. SAIPUL gelar NI RADEN NALA SAKTI. 2.ARMIAH. 3. AMRUL. 4.KUPAT. 5. GULIK. 6. ADUT. 7. ATENG. 8.JAMHARI. 9.JAILANI. 10.MIAR.
10.    MASFAH TIDAK ADA TURUNAN.
11.    IDARIANSYAH PIDOY gelar PANGERAN SRINALA WANGSAKELANA beristeri MAMAH (Sunda) melahirkan : 1.MUH.SAPII. 2.SITI FATIMAH. 3. NITA HANDAYANI. 4.JULIANA. 5. MUH.SOPYAN. 6. SINTA.
12.    ABDUL HAMID TIDAK ADA TURUNAN.

SILSILAH PETINGGI SUGUK BIN KADER PETINGGI PERTAMA DI DESA SEDULANG  MUARA KAMAN

Catatan Yakub Alias Kuyak Gelar Pangeran Nala Indra Kelana (Kepala Adat Desa Sedulang) sebagai berikut :

I.             KADER BIN SETA BIN MAJA GELAR NALA RAJA TUHA KAWIN DENGAN BUNGGEK BIN TAPA BIN MAJA GELAR NALARAJA TUHA MELAHIRKAN ANAK ANTARA LAIN :   1. SUGUK. 2. UKIK.
II.           SUGUK BIN KADER BERISTERIKAN REKOS MELAHIRKAN :        1. SIDOT. 2. SEBAM. 3. JADI. 4 MAUN.  5. SARI ALIAS SEREW.   6. CEMA’I. 7. KERAN. 8. TEMOT.
III.         UKIK BINTI KADER BERSUAMIKAN BERAHIM ALIAS KESONG BIN PINDOK BIN DIRA BIN MAJA GELAR NALARAJA TUHA MELAHIRKAN : 1. LUYAH. 2. OROK ALIAS TURKI.
IV.         SIDOT BINTI SUGUK  BERSUAMIKAN BAEN MELAHIRKAN :        1. RIBOT. 2. SIAH. 3. NAH. 4. DAR.
V.           SEBAM BINTI SUGUK BERSUAMIKAN  MUG MELAHIRKAN :        1. TAMBAL. 2.HAMI.
VI.         JADI BIN SUGUK BERISTERIKAN SIAH MELAHIRKAN :               1. DULAH. 2. DERIS. 3. DENAN. 4. MIMING.
VII.       MAUN BIN SUGUK BERISTERIKAN PIAH MELAHIRKAN :             1. MISAH. 2. SIAH. 3. CUANG. 4. MISRA. 5. ASNAN. 6.IJUH.
VIII.     SARI ALIAS SEREW BIN SUGUK TIDAK DIKETAHUI KETURUNANNYA.
IX.         CEMAI BINTI SUGUK  BERSUAMIKAN KUYON MELAHIRKAN : 1.RABAK. 2.NOT. 3.MAHAT. 4.ALI. 5.LEMAN. 6.INAP. 7.IJAI. 8.IYOT. 9.TAYOT.
X.           KERAN BIN SUGUK MEMPERISTERI BAI BINTI ABEB MELAHIRKAN : 1. YAKUB ALIAS KUYAK GELAR PANGERAN NALA INDRA KELANA (KEPALA ADAT DESA SEDULANG). 2.MAR.
XI.         YAKUB ALIAS KUYAK GELAR PANGERAN NALA INDRA KELANA (KEPALA ADAT DESA SEDULANG) BIN KERAN BEBINI SALAMAH BIN JAMRI MELAHIRKAN : 1.DAHLIA. 2.SOPIAN. 3.MASDIAN      4. NUAR. 5. DUAR. 6. LENA. 7.IJEHAR 8.LENI.


SILSILAH  ASIM  SEPUPU UWON BIN DITA BEBINI EMEU BIN TIRA BIN MAJA GELAR NALA RAJA TUHA DI MUARA KAMAN ULU
Catatan : Saudara Pangeran Srinalapati Syahrani Wira Jaya (Ketua Majelis Kerapatan Tata Nilai Adat  Kerajaan Kutai Mulawarman)

1.       ASIM BEBINI KEYOT BERANAK  1. TARIP. 2. HALIJAH/IKOI.            3. UPEK/PEL (BUTA). 4. EMBOL (BUTA).
2.       TARIP BIN ASIM BEBINI PERTAMA BERNAMA MAYANG BERANAKAN: 1.TEMAH, 2. SALEH, 3. SAMIN.
3.       SEDANGKAN MAYANG BELAKI PERTAMA DENGAN RAJA BERANAKAN : 1. UNUS, 2. CAWA, 3. NALA RAJA, 4.MINOK
4.       TARIP BIN ASIM BEBINI KEDUA BERNAMA KIAH BINTI UWON BERSEPUPU SEKALI DENGAN KERINCING BERANAKAN : 1.BIJAH, 2.SENAH, 3.NYOT, 4.BAHRON, 5.SURA, SALMA.
5.       UPEK BINTI ASIM TIDAK DIKETAHUI KETURUNANNYA
6.       HALIJAH/IKOI BINTI ASIM BELAKI RAHMAN BERANAKAN 1.SAHDAN, 2.NOT, 3.ARBI, 4.EBONG
7.       TEMAH BINTI TARIP BELAKI TANJONG BERANAKAN, 1.KERAN, 2.KEDOI, 3.SAAT, 4.HAMSAH/COT. 5.JUYAH
8.       UNUS BIN RAJA BEBINI CAHAYA BERANAKAN YAW
9.       UNUS BIN RAJA BEBINI EMAH (DIMENAMANG) TIDAK ADA KETURUNAN
10.    UNUS BIN RAJA BEBINI EMBONG BERANAKAN 1. AR (LAKI-LAKI), 2.FITRI
11.    CAWA BINTI  RAJA BELAKI DOMONG BIN RESAT BERANAKAN ALI
12.    NALA RAJA BIN RAJA BEBINI REKIAH BINTI ELOK BERANAKAN, 1.AMINAH/NOT, 2.BOR,3.MAS, 4.DERIS
13.    MINOK BINTI RAJA BELAKI AMER (BANJAR NEGARA) BERANAKAN 1. PUTTING, 2. ABOK/RABAKYAH, 3.H.MASDA/H.DAR, 4.DI/ARBIAYAH, 5.MASRI/MUNG.
14.    AMER (BANJAR NEGARA) BEBINI KEDUA CAHAYA BERANAKAN 1.MANAF, 2.BEN.
15.    AMER (BANJAR NEGARA) BEBINI KETIGA UDUNG BINTI UKEK BERANAKAN, 1.ABDUL MUTALIB ALIAS DUL. 2.ABUBAKAR ALIAS ABU, 3.ABOL DI BENUA PUHUN, 4.ING, 5. JOK, 6.ASAN, 7.SAMSUDIN ALIAS SAM, 8.SITI/ALIAS SUTI, 9. NENG
16.    BIJAH BINTI TARIP BELAKI SAHDAN BIN RAHMAN BERANAK, 1. AL, 2.UDIN.

SILSILAH KETURUNAN PANGKON CONONG BERDIAM DI DESA MUARA KAMAN ILIR
Catatan Marjum Dan Asan Pudau Kepala Adat Desa Muara Kaman Ilir

1.       Merdiah melahirkan : 1.Hamad. 2.Beruang.
2.       Conong Melahirkan : 1.Ayub alias Gewal. 2.Hamid. 3.Nanang. 4.Tanjong.
3.       Ayub Alias Gewal Bin Conong Melahirkan : 1.Pudau. 2. Gogok.       3. Lempong.
4.       Hamid Bin Conong Bebini Kunti Melahirkan : 1.Te’ok. 2.Ijuh.
5.       Nanang Bin Conong Melahirkan : 1. Setia. 2.Sani. 3.Yakub. 4.Minah. 5.Usup.
6.       Tanjong Bin Conong Melahirkan : 1.Keran. 2.Sa’at. 3.Kedoi. 4.Cot. 5.Juyah.
7.       Pudau Bin Ayub alias Gewal Bebini Minah Melahirkan : 1.Sanah.    2. Asan. 3.Tiong. 4.Yot. 5.Tipol. 6.Ung. 7.Berahim. 8.Arsinah. 9.Bah. 10.Nan.
8.       Gogok Bin Ayub alias Gewal berdiam di Puan Salib Melahirkan : Bahron.
9.       Lempong Bin Ayub alias Gewal tinggal di Long Segar Bebini Dayak tidak diketahui keturunannya.
10.    Te’ok Binti Hamid Bin Conong Belaki Utun Melahirkan : 1.Mot. 2.Marjum.
11.    Ijuh Bin Hamid Bin Conong Bebini Piah berdiam di Rantau Hempang Beranakan : 1.Serabit. 2.Mastika. 3Miah.
12.    Setia Bin Nanang Bin Conong Bebini Dayang Ipot Melahirkan :       1. H. Ramli alias degong. 2. Kodom. 3. Mar. 4.Alul. 5.Maimunah. 6.Pilhardi. 7.Rusli.
13.    Sani Bin Nanang Bin Conong tidak diketahui keturunannya.
14.    Yakub Bin Nanang Bin Conong Bebini Ijam Melahirkan : 1.Alan. 2.Sopran.
15.    Minah Binti Nanang Bin Conong Belaki Lalung melahirkan : 1.Jueng. 2.Cacah.
16.    Usup Bin Nanang Bin Conong Bebini Binah Melahirkan : 1.Kuying. 2.Undut.
17.    Keran Bin Tanjong Bebini Ar Melahirkan : 1.Duying. 2.Janeng. 3.Dinas.
18.    Sa’at Bin Tanjong Bebini Tating Tidak diketahui keturunannya.
19.    Kedoy Bin Tanjong Bebini Jeleha Melahirkan: 1.Dar. 2.Bagal. 3.Demong. 4.Suni. 5.Undan. 6.Kartini
20.    Cot Binti Tanjong Belaki Awang Gang Melahirkan : 1. Awang Jondo. 2.Dayang As. 3.Awang Undan. 4.Dayang Anot. 5.Dayang Dekolina. 6.Dayang Undut. 7.Awang Andon. 8.Awang Odon. 9.Awang Ardin.
21.    Juyah Bin Tanjong Belaki Sidin Melahirkan : 1,.ati. 2.Kartana. 3.Mus. 4.Jueng.
22.    Sanah Binti Pudau Belaki Artahanan Usman alias Tu’uk Bin Usman Petinggi Muara Kaman Ilir Melahirkan : 1.Hadri alias Hat. 2.Arjudan. 3.Tepideswandi alias Iping. 4.Ipit
11. Asan Bin Pudau Kepala Adat Desa Muara Kaman Ilir bebini Kemo Binti Buasan

SILSILAH KETURUNAN PANGERAN PERBTASARI DARI  BANJARMASIN AMUNTAI  BERDIAM DI DESA MUARA KAMAN ILIR
Catatan Rakni Gelar Mahasuri Mayang Seri Gari Ibusuri Kerajaan Kutai Mulawarman Sebagai Berikut :

1.    Raun Turunan Pangeran Mas Perbatasari dari Banjar Masin Amuntai Bebini Di Muara Kaman dan melahirkan : 1.Buasan. 2.Buaseh. 3.Sidiq alias Onen. 4.Seman. 5.Japar Sidiq. 6.Esah. 7.Munah. 8.Cidok.
2.       Buasan Bin Raun Bebini Sibah Melahirkan : 1.Bidin. 2.Jenait. 3.Badariah Alias Kerempot. 4.Ariah. 5.Hamiah. 6.Mastiah. 7.Kamaliah alias Kemo
- Buaseh Bin Raun Bebini  Kepek Berdiam di Muara Kaman Melahirkan: 1.Semoh. 2.Jamrud.
- Buaseh Bebini Jabok Berdiam di Belayan Melahirkan : 1.Anang. 2. Hasanuddin.
- Buaseh Bebini Hj. Cimok Berdiam Di Jakarta Melahirkan: 1.Ruslan. 2.Rusnan.
- catatan Kepek Belaki Nohong melahirkan 1. Haji Ketok dan 2. Rebeng.
3.       Sidiq Alias Onen Bin Raun Bebini Inah Alias  ila Tidak Ada keturunan.
4.       Seman Bin Raun Bebini Ciot di Muara Kaman Melahirkan :Pitah tinggal di Samarinda.
5.       Japar Sidiq Bin Raun Bebini Nunah Berdiam di Samarinda Melahirkan : 1.Syahlan. 2.Syahli. 3.Syahril. 4.Ernawati alias Neng. 5.Darnawati.
6.       Esah Binti Raun Belaki Bahar Bin Sampo tidak ada keturunan.
7.       Munah Binti Raun Belaki Guntar melahirkan : Hamdi Gunawan alias O’ong. Munah Binti Raun Belaki  Pitung Bin Salok Melahirkan : 1. Rakni Gelar Mahasuri Mayang Seri Gari, 2.Jumayah alias Mol. 3.Rasidi alias Doy. 4Mulia alias Ung. 5.Asiyah alias As. 6.Ardiansyah alias Dut. 7.Syahrin alias Rin. 8.Jum’ah. 9.Hadijah. 10.Juhariah alias Eng. 11.Juraidah alias Non
8.       Cidok Binti Raun Belaki Ngau Melahirkan : 1.Rusni. 2.Masdar alias Day.
9.       Bidin Bin Buasan Bebini di Sungai Meriam tidak diketahui turunannya.
10.    Jenait Bin Buasan Bebini Seli dari Sabintulung Melahirkan : 1.Kar. 2.Mar. 3.Tuas. 4.Basruni. 5.Purkan.
11.    Badariah Alias Kerempot Binti Buasan Belaki Borhan Bone Melahirkan : 1.Saidi. 2.Sahruni. 3.Hadri. 4.Rahmadi.S.Pd. 5.Muliayadi.
12.    Ariah Binti Buasan Belaki atara lain :
- Ariah Belaki Salim Bin Mio (Jawa) Meranakan : 1. Jum’ah. 2. Misrani. 3. Asnawati.
- Ariah Belaki Mandong Melahirkan : 1. Donan. 2. Asran. 3. Asrin gelar Raden Nala Nata Negara. 4.Kar.
13.    Hamiah Binti Buasan Belaki Simin (Jawa) Melahirkan : Sahral.
14.    Mastiah Binti Buasan belaki Mastur alias Bek Melahirkan : 1.Panul. 2.Yani. 3.Ishak. 4.Kandoi. 5.Marni. 6.Mael.
15.    Kamaliah Alias Kemo Bin Buaseh Belaki Asan Bin Pudau Kepala Adat Desa Muara Kaman Ilir lihat Keturunan Pangkon Conong.
16.    Semoh Bin Buaseh Bebini Epe Binti Alam Melahirkan : 1. O’ot. 2. Sainah. 3. Bu. 4. Lian
17.    Jamrud Binti Buaseh Belaki Mat Neh Melahirkan : 1. Salman. 2.Jum’ah.
18.    Anang Bin Buaseh tidak diketahui keturunanya di Muara Bengkal.
19.    Ruslan Bin Buaseh Tinggal di jakarta tidak diketahui keturunannya.
20.    Rusnan Bin Buaseh Tinggal di jakarta tidak diketahui keturunannya.
21.    Pitah Bin Seman di samarinda tidak diketahui turunannya.
22.    Sahlan Bin Japar Bebini di Malang (Jawa Timur) tidak diketahui turunannya.

SILSILAH PETINGGI TUPAI GELAR MERGO SURO WONGSO BIN KOMPAL SAUDARA PANGERAN PERDAH BIN DIRA BIN MAJA GELAR NALA RAJA TUHA PETINGGI DESA MUARA KAMAN ILIR
Catatan Khusus Muhammad Halid Deris Gelar Pangeran Sura Wangsa (Adipati Wilayah Kerajaan Kutai Mulawarman Di Samarinda)

I.       KOMPAL  BIN DIRA BIN MAJA GELAR NALA RAJA TUHA MELAHIRKAN:
1.   ENDOK.
2.   PETINGGI TUPAI GELAR MERGO SURO WONGSO.
3.   MAYANG. (TIDAK ADA KETURUNAN)
4.   BOLANG
5.   HAJI LEMBAIK.
6.   GINAP.
7.   PETINGGI MUHAMMAD DERIS.K.
8.   PINDAH.
II.           ENDOK BIN KOMPAL BERISTERI ENDON MELAHIRKAN :
1.      BIDAH.
2.      ASMAEL (Muara Siran).
3.      BONGGEL.
II.           PETINGGI TUPAI GELAR MERGO SURO WONGSO BIN KOMPAL BERISTERIKAN TASAH MELAHIRKAN:
1.      TALIB.
2.      SARDIAH. (TIDAK ADA KETURUNAN)
3.      HADIJAH. (TIDAK ADA KETURUNAN)
4.      UDONG.
III.         BOLANG BIN KOMPAL BERISTERIKAN HALIMAH MELAHIRKAN :
1.      NOH.
2.      ABU.
3.      IJUM.
IV.         HAJI LEMBAIK BIN KOMPAL BERISTERIKAN HAJAH BADARIAH (BANJAR) MELAHIRKAN :
1.      KAMA.
2.      NANANG.
3.      MUNOT.
4.      MIAH.
5.      MANSUR (SAMARINDA).
6.      AHMID.
7.      HADIJAH (RANTAU HEMPANG).
V.   GINAP BINTI KOMPAL BERSUAMIKAN SAHA MELAHIRKAN :
1.      TOL.
2.      NEK.
3.      SU’UD.
- CATATAN,  SAHA BERISTERIKAN TEK MELAHIRKAN ROHANI.
VI.         PETINGGI MUHAMMAD DERIS BIN KOMPAL BERISTERIKAN CAHAYA (BANJAR KOTA BANGUN) MELAHIRKAN : ASMAEL.(TENGGARONG), 1.ABAS. (TIDAK ADA KETURUNAN), 2. MUHAMMAD DIN (SAMARINDA). 3. MUHAMMAD HALID DERIS GELAR PANGERAN SURA WANGSA. 4. MUHAMMAD RASIDIE ALIAS EDEW GELAR PANGERAN SURA DIWANGSA  (SAMARINDA). 5. HAMSYAH. (SUMATRA). 6. ANA. 7.SYAHRIL. (TIDAK ADA KETURUNAN), 8.SYARIFUDDIN. (TIDAK ADA KETURUNAN). 9. HAJAH SANIAH ALIAS NONG. (TIDAK ADA KETURUNAN)
VII.       PINDAH BINTI KOMPAL BERSUAMIKAN REBA MELAHIRKAAN :
1. ARBIAH. 2.BAHTIAR ALIAS YOI. 3. AR. 4. NON. 5. DENG.         6.  MOT.
VIII.     TALIB BIN MERGO SURO WONGSO BERISTERIKAN HADIAH MELAHIRKAN : 1. JUMRI TIDAK ADA TURUNAN. 2. ASNAH.
IX.      UDONG BINTI MERGO SURO WONGSO BERSUAMIKAN ABDULLAH MELAHIRKAN : 1. HAJAH SABANIAH. 2. SAPI’I. 3. YON (kembar). 4.BENAH. 5. SAPRIL
X.       ASMAEL BIN MUHAMMAD DERIS BERISTERIKAN RUDIAH (BUGIS) MELAHIRKAN: 1. BAHRUNI ALIAS YUN. 2. WIDOWATI.     3. HAJI ARTA. 4. H.Ir. ERWIN DJUNAIDI. 5. NANING. 6. TABRANI ALIAS GESEK. 7. RIJAL 8. YANI. 9. SAF’I
XI.      MUHAMMAD DIN BIN DERIS BERISTERIKAN HAMI BIN SALOK MELAHIRKAN : 1. SUKARNI. 2. SYAIPUL BAHRI. GELAR RADEN MERGO SURA WANGSA. 3.KUK. 4. SUPIAN EFFENDY ALIAS NYINYIK. GELAR RADEN NALA WIRA JAYA. 5. SUPRIADI ALIAS CUCUT. GELAR RADEN NALA MUDA. 6. MADI ALIAS MADET PEREMPUAN. 7. KUS.
XII.       MUHAMMAD HALID BIN MUHAMMAD DERIS GELAR PANGERAN SURA WANGSA BERISTERI NINGSIH BINTI WALUYO (JAWA) MELAHIRKAN : 1. TAUFIKURAHMAN. 2. HIDAYATURAHMI.         3. MARIATUL KIFTIAH. 4. INDAH LESTARI.
XIII.     MUHAMMAD RASYIDIE GELAR PANGERAN SURA DIWANGSA BIN MUHAMMAD DERIS BERISTERI HADIAH BINTI AMER MELAHIRKAN : 1. SAMSUL BAHRI.SH. 2.RUSDIASNA. MSc. 3.TRI MULIATI.
XIV.     HAMSIAH BINTI  MUHAMMAD DERIS BERSUAMIKAN  SAID FAISAL BIN AJI BAMBANG HAMID BIN AJI RADEN SERIF NILO PERBONGSO (ARAB KUTAI)  MELAHIRKAN : 1. SAID FAIRIL. (SUMATRA) 2. SAID FERLI.(SUMATRA). 3.SAID FERDI GELAR RADEN SERIF (SAMARINDA).
XV.       ANA BINTI MUHAMMAD DERIS BERSUAMIKAN SULEMAN BIN YUSUF MELAHIRKAN : 1.FITRIANSYAH. 2. OYONG. 3.YUNI.4. EKO. 5.RINI.

SILSILAH ADIPATI INDU ANJAT DI BATANG LUNANG LAMIN JUNO PERIAN MUARA MUNTAI

Diambil Dari Catatan : Marta Jintun (Marta Perian) Ditulis Pada Bulan Muharam Bertepatan Tanggal, 03 Februari 1112 Tahun Sangatsoe. Disyahkan Kepala Kampong Perian  Dina Ti’ip Pada Tanggal, 31 JanuarI 1980 Dilegalisir Sesuai Aslinya Oleh Notaris Bakhtiar.Sh Tanggal.18 Januari 1999.

Adapun putranya MAHARAJA INDRA MULIA TUNGGAWARMAN DEWA yang Menjadi Raja ke 19 di Kutai Martapura. Yang berputrakan MAHARAJA SRI LANGKA DEWA menjadi Raja Kutai Martapura Dan Saudaranya PANJI SENGIYANG  memperisteri PUTRI SURAK (Indu Anjat di Perian) dan membangun Lamin Juno di Batang Lunang serta menjadi Adipati Wilayah di Keham Dalam dan mempunyai Putra bernama AJI SERANDING DIPATI I yang memperisteri PUAN METAM putri Raja Melayu dan melahirkan 2 orang anak :

  1. AJI PUTRI KARANG MELENU di Peristeri RADEN KUSUMA saudara tiri RADEN WIDJAYA gelar KARTARAJASA JAYA WARDANA Raja dari Kerajaan Majapahit sedangkan RADEN KUSUMA  anak LEMBUNTAL putra MAHISA CEMPAKA gelar NARA SINHAMURTI putra MAHISA WONGA TELONG yang adalah anak hasil perkawinan KEN AROK dan KEN DEDES, yang diangkat Batara (Pimpinan Pangkalan Militer di Tanjung Kute) dan oleh karna itu RADEN KUSUMA diberi gelar AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI diangkat menjadi Adipati Wilayah Majapahit dengan jabatan Mangkubumi menguasai wilayah Hulu Dusun,Jahitan Layar dan Tepian Batu. Turunanya Liat dalam Silsilah Raja Kutai Kartanegara. Atas perkawinan tersebut lahirlah AJI PADUKA YATIM gelar AJI BATARA AGUNG PADUKA NIRA yang kawin dengan MAHAPUTRI INDRA PERWATI DEWI dan Melahirkan 7 orang anak antaranya : 1. MAHARAJA SAKTI kawin Dengan anak Raja Pasir. 2. MAHARAJA SURA DIWANGSA. 3. MAHARAJA  INDRA WANGSA. 4. MAHARAJA DARMAWANGSA. 5. MAHARAJA SULTAN menjadi Raja ke 3 di Kerajaan Kutai Kartanegara (Kaltim). 6. AJI RAJA PUTRI. 7. AJI DEWA PUTRI yang kawin dengan PUNCAN KARNA anak AJI TULUR DIJANGKAT Adipati wilayah Sendawar Dayak Tunjung (Melak).
2.  SERANDING DIPATI II menjadi Adipati di Indu Anjat melahirkan SINGA JAYA I melahirkan  TANDING gelar SINGA JAYA II melahirkan JENTUI gelar RADEN TUMENGGUNG yang melahirkan PASANG yang berputra 2 orang 1. TAKUT (Lk) dan 2. DINGIN (Pr) dikawinkan dengan SINGA LENGGAWA anak NALA SINGA Cucu dari NALA MAYANG putra MAHARAJA DERMA SETIYA (Raja Kutai Martapura terakhir). Adapun atas perkawinan DINGIN dan SINGA LENGGAWA tersebut MELAHIRKAN 9 orang anak di antaranya : 1-DOEMAQ INDU HAWAI. 2-DAMAQ INDU KUNDI. 3-RUKUT PERTENGAN. 4-MANDONG PERANTIK, 5-KUPOK INDU HAREQ, 6-RUHUT gelar SINGA MARTA, 7-PETUTUS GELAR SINGA RAJA, 8-MANDONG SIUM, 9-LIKAN INDU BACUT. Adapun RUHUT gelar SINGA MARTA yang menjadi Adipati berputrakan DANA BAYAW yang melahirkan 5 orang anak, 1.HULAR, 2.LEPIR, 3.SAJANG, 4.LEGING dan 5.DJADJAH. adapun LEGING Bin DANA BAYAW melahirkan 8 orang anak antara lain : 1.PINA INDU RACAP, 2.KAMPONG INDU KAMAI, 3.NGAING INDU KADER, 4. PALANG belaki PASIR INDU RAMPIN, 5.TEBAL, 6.NITI INDU RAMPIN, 7.PASAK INDU KIWAK dan 8.PAKIS INDU GANJA sedangkan TEBAL Bin LEGING beranak 7 orang diantaranya, 1. KAYING, 2.GALAT, 3.KAHOI, 4.TOROK, 5.LUBI, 6.SUSET, 7. LIKIS.  Sedangkan TEBAL beranak KAHOI melahirkan 4 orang, 1.NAO, 2.TIKA, 3.BUKAW, 4.CARANG, adapun TIKA Bin KAHOI beranak 4 orang diantaranya, 1.PUENG, 2.KADO, 3.SIOT, 4.JELIMAH sedangkan PETUTUS gelar SINGA RAJA berputrakan YUDA PATI beranakan 1. GELUGA, dan 2. TIGA  bin YUDA PATI beranak SINGGANG yang berputrakan KIRAN dan BETUNG berputrakan SINGGANG yang beranak PASAK gelar MARTA YUDA melahirkan MARTA WATANG yang berputrakan MARTA JINTUN, sedang KIRAN beranak GANJA yang berputrakan 1. TEMONG. 2. RUDA, 3. MARTABALA.

Silsilah Pemanhku Adat Penyunjung Setia Asal Usul Desa Kahala Turunan Adipati Tanjung Limbun bernama Batara Gogoh Yang Mewariskan Tanah Tinjak Pengepuan Hulayat Adat Di Kecamatan Kenohan.

Bermula Dari Silsilah Seorang Adipati Bernama Batara Gogoh keturunan dari Perkawinan Mahaputri Nila Perkastiawati Dewi anak Maharaja Prabu Mula Tunggal Dewa Raja Kutai Martapura (Muara Kaman), dengan Hing Giling Wesi yang Bergelar Prabu Wisnu Dewata Murti Raja Pakwan Padjajaran (Jawa Barat), di tahun 1030M, Membuat Benua Tanjung Limbun di Muara Sungai Monggoh Diwilayah Kec.Kenohan Sekarang.

Kabarnya Adipati Batara Gogoh, Berangkat Dari Demak Menuju Kerajaan Kutai Martapura Dalam Tahun 1077M, Batara Gogoh Kawin Dengan Putri Raden Baroh (Adipati Jelau di Kedang Pahu), yang Melahirkan Seorang Putra Yang Beristerikan Maharatu Mayang Mulawarni Menjadi Raja Kutai Martapura memerintah dalam tahun (1117-1166), Putri ini dikenal juga dengan nama Adji Putri Pidara Putih, Putri Maharaja Nala Indra Dewa, Raja Kutai Martapura memerintah dalam tahun (1069-1117), Yang Melahirkan Anak Antara lain :
1.   Maharaja Indra Mulia Tungga Warman Dewa Menjadi Raja Kutai Martapura memerintah dalam tahun (1166-1214).
2.   Adipati Batara Singla menjadi Adipati Tanjung Limbun diwilayah Sungai Monggoh. Dan Batara Singala yang kemudian Menurunkan Beratu Naga, Yang Menurunkan Demong Bongso, dan Keturunanya Bernama Pelangut Gunting yang Pada Tahun 1227M, pidah Berdiam Di Sungai Empenang Membuat Kampung di Loa Buta dan Menurunkan Singga Bentung, Singa Boga, dan Singa Ditanya. Dan Singa Ditanya memindahkan Kampung Ke Daerah Sebongkok, Dan Menurunkan Setia Nenda, Menurunkan Setia Ginah, Dan Menurunkan Setia Dana, Yang Memindahkan Kampung Ke Selengah dan Menurunkan Dana Gendang, Menurunkan : 1. Dana Besar gelar Empok Bara, melahirkan Jaya Menetap Dibelayan. 2. Dana Jehede Menetap Di Ngunak melahirkan : 1. Popok Ayu  (Pertama Kali Memeluk Agama Islam), 2. Laca Gelar Perana. Diangkat Kepala Adat pada Tahun 1727M. 3. Boyok Ekol (Tidak Ada Turunan), 4. Boyok Bu’ung (Tidak Ada Turunan), 5. Boyok Japar (Tidak Ada Turunan), 6. Boyok Kale menurunkan Arpan gelar Marta.

Laca Gelar Perana. Diangkat Kepala Adat pada Tahun 1727M. Berpindah dan Membuat Kampung Di Turunan, yang Menurunkan anak antara lain : 1. Abu gelar Perana. 2. Sebidin gelar Perana, 3. Selamah gelar Nyai Belaki Aji Bongo Melahirkan : 1- Uman gelar Mas Perana.       2- Ukau. 3 - Kumis. 4- Sehamat Melahirkan Kindang Melahirkan Sudariah Melahirkan Hj.Hamsiah. Melahirkan Lidiani   Yang Menjadi Kepala Desa Kahala Sekarang.

Bama Melahirkan 12 Orang Anak. Antaranya : 1. Jintrok. 2. Empedi. 3. Dulah Sani.  4.Botoh Resat. 5. Gedat Dan Yang Lainya Belum Diketahui Namanya. Pada tahun 1777M Abu gelar Perana Membuat Kampung Penjunjung Setia, yang digantikan Sebidin gelar Perana (Tidak Ada Turunan) dan Digantikan  Uman gelar Mas Perana. Yang melahirkan :
1.   Edok Melahirkan Masnah alias Amas Melahirkan 1. Roliah alias Luok. 2.H.Ardiwansyah gelar H. Pangeran Pateh Ardiwaansyah Perana Widjaya. 3.Yaharni. 4. Hardadi
2.   Niot Tidak Ada Turunan.
3.   Hamew Beranakan Ibran alias Oyon Menjadi Kepala Adat Tahun 2004-2005 digantikan oleh Ardiwansyah (2005-2006).

Penganti Uman gelar Mas Perana, yakni Arpan gelar Marta Bin Ta’k Bin Kale bernama Saripudin.SH. gelar Marta. Dan Pada Tahun 2009, H.Ardiwanyah Bin Arjan Bin H.Muhammad Bin H. Dulkarim alias H.Sorban diangkat menjadi Pemangku Adat Penjunjung Setia Kerajaan Kutai Mulawarman dengan gelar H. Pangeran Pateh Ardiwaansyah Perana Widjaya. Dibuat Oleh : Pemangku Adat Penjunjung Setia Kerajaan Kutai Mulawarman H. Pangeran Pateh Ardiwaansyah Perana Widjaya.

Adapun Hak Hulayat Menurut Surat Besawai  Adat Penyunjung Setia  Asal Usul Desa Kahala Turunan Adipati Tanjung Limbun:

-     Hulayat Adat Loa Monggoh, Kiwa-Kanan Ranam Hitam Sampai Loa Niris Menuju Loa Pekau Bebatasan Dengan Daerah Belayan Betandakan Hujung Sungai Sebelah Megrib (Barat). Hulayat Adat  Adipati Amuai.
-    Hulayat Adat Luah Niruk Kiwa-Kanan Alus Pore, Ranam Hitam besepatan dengan Amuai (Hulayat Adat Belayan) Sebelah Paksina (Utara). Hulayat Adat Adipati Amuai.
-    Hulayat Adat Luah Ampanang Ranam Hitam, Sampai Luah Durian Kesil Nuju Rapak Mihir, Gunung Anggi, Gunung Sepatan Batasnya Sapai Hak Hulayat Adat Di Belayan Sebelah Paksina (Utara). Hulayat Adat Adipati Amuai.
-    Hak Hulayat Luah Penjelangan Kiwa-Kanan Ranam Hitam Sapai Loa Buak, Luah Nasah Kiwa-Kanan Air Hitam Sampai Niris (Hulayat Belayan) Sebelah Paksina (Utara). Hulayat Adat Adipati Amuai.
-    Hak Hulayat Loa Nasah Kiwa-Kanan Ranam Hitam Sampai Niris Sebelah Paksina (Utara) Sepatan Hulayat Adat Belayan.
-    Hak Hulayat Loa Besampai Kiwa-Kanan Ranam Hitam Sampai Niris Sebelah Paksina (Utara) Sepatan Hulayat Adat Belayan.
-    Hak Hulayat Kampong Lamin Telihan Samapi Gunung Serepan Besepatan Dengan (Melak) Hulayat Adat Adipati Sendawar.
-    Hulayat Adat  Kampong Lamin Pulut Sampai Loa Bakung Pore-Alus, Sebelah Daksina Hulayat Adat Gelam, Ke Megrib Kampong Lamin Telihan, Ke Hulu Loa Opeh Pore Hulayat Adat Penjunjung Setia Sapai Ranas Beruput.
-    Hulayat Adat Kampong Telok Bingkai, Sampai Loa Bahangan, Loa Mendai Pore, Kehilir Loah Mendai Lais Hak Hulayat Pasak Benua Penjunjung Setia, Lalu Dipinjamkan menjadi Kampong Penitip Urang Dayak Tunjung Datang Tulak Pinang Sendawar.
-    Hulayat Adat Kampong Tuana Tuha, Sampai Loa Ngiringan Sepihak Sungai Belayan Besepatan Dengan Watas Dihilir Kampong Senyiur Hulayat Adat Adipati Pantun Sebelah Mesrib (Timur).
-    Hulayat Adat Kampong Sekampar Sampai Loah Haur Hujung Loa Niris, Hak Hulayat Pasak Benua Penjunjung Setia, Sampai Kehilir Sedendam. Hulayat Adat Adipati Pantun Sebelah Mesrib (Timur).
-    Hak Hulayat Kampong Tubuhan, Disebut Tanjong Sekan Diluah Berhala Tanjong Sekan.
-    Hak Hulayat Semayang Tanjung Telinsingan dan Tanjung Dungun besepatan dengan wilayah Adipati Daha Sribangun.